Sleman, 14 Mei 2025 — Sebagai bagian dari komitmen pemberdayaan umat dan pelestarian lingkungan, LAZNASKU BMT Beringharjo menyalurkan 1.076 zak atau setara 43 ton pupuk organik Jogjinawi kepada 97 petani dhuafa binaan yang tersebar di beberapa dusun di wilayah Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman.

Pupuk organik Jogjinawi merupakan hasil olahan dari kelompok pupuk binaan LAZNASKU BMT Beringharjo, yang mengolah limbah organik menjadi pupuk berkualitas tinggi. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendorong praktik pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan di kalangan petani kecil.
Program ini dilatarbelakangi oleh hasil sampling (ubinan) yang dilakukan sebelumnya pada lahan pertanian penerima manfaat. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik Jogjinawi mampu meningkatkan hasil panen hingga lebih dari 35%, dibandingkan dengan luasan lahan yang sama saat petani menggunakan pupuk kimia.
“Alhamdulillah, kami sangat senang dan bersyukur. Produk Pupuk Jogjinawi semakin diterima oleh para petani. Harapan kami, ke depan makin banyak petani yang sadar akan manfaat pupuk organik, dan bisa beralih dari ketergantungan pupuk kimia,” ungkap Paimin, pengelola kelompok pupuk binaan LAZNASKU dengan penuh semangat.


Para petani penerima bantuan pun menyambut baik program ini. Mereka merasa terbantu dengan ketersediaan pupuk berkualitas yang diberikan secara cuma-cuma. Banyak di antara mereka yang berharap hasil panen dapat terus meningkat sehingga bisa menopang kebutuhan keluarga sehari-hari.
“Semoga ini menjadi jalan berkah bagi kami para petani kecil. Terima kasih kepada LAZNASKU dan para donatur. Semoga Allah membalas semua kebaikan ini,” ujar salah satu petani penerima manfaat.
Program ini merupakan bentuk nyata dari peran zakat, infak, dan sedekah dalam membangun ketahanan pangan berbasis nilai Islam. Dengan pendekatan pemberdayaan yang menyentuh langsung akar permasalahan, LAZNASKU BMT Beringharjo terus berupaya mewujudkan pertanian yang adil, mandiri, dan berkelanjutan sebagai bagian dari dakwah sosial ekonomi Islam.
