Dua Kali Pernah Henti Napas, Tapi Dek Yolla Masih Berjuang. Mari Ulurkan Tangan Kita!

Di sebuah rumah kecil di wilayah Bantul, seorang ibu (MWA) memeluk harap setiap hari. Harapannya adalah agar anak perempuannya, Yolla Livia Ramadhani, tumbuh dengan cara yang sama seperti anak-anak lainnya: tersenyum, berjalan, dan dengan suara ceria memanggil ibu.

Namun, kenyataan tidak semanis yang diharapkan.

Karena komplikasi selama persalinan, Dek Yolla dilahirkan dengan kondisi Cerebral Palsy. Ia telah mengalami kesulitan sejak hari pertama kehidupannya, bahkan mengalami henti napas dua kali di ruang ICU, tetapi dek Yolla tidak menyerah. Ia bertahan dan kuat.

Kini, dek Yolla yang baru berusia dua tahun, masih harus menjalani pemeriksaan intensif dua hingga tiga kali seminggu di Rumah Sakit. Ia hanya boleh makan makanan halus yang diolah secara khusus dan susu tinggi protein setiap hari. Jika terlalu banyak bergerak, tubuhnya rentan, menyebabkan kejang, sesak napas, dan kelelahan.

Karena harus menjaga Yolla setiap hari, ibu dari Dek Yolla tidak bisa bekerja. Ayahnya, hanyalah seorang buruh las alumunium yang menghasilkan Rp 80.000 per hari. Tidak seperti kebanyakan orang yang bekerja setiap hari, dia bekerja hanya ketika diperlukan. Penghasilan ayahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan obat dan kebutuhan harian Dek Yolla, bahkan tidak cukup untuk membeli susu khusus untuk Dek Yolla.

Dek Yolla, di sisi lain, ingin terus berjuang dan bertahan.

Hari ini, kamu bisa jadi bagian dari perjuangan Dek Yolla. Ulurkan tanganmu. Bantu Yolla agar bisa terus mendapatkan perawatan terbaik, nutrisi yang cukup, dan harapan untuk hidup yang lebih baik.

Mari bantu dek Yolla bertahan dan tumbuh dengan penuh cinta. Salurkan donasi terbaikmu sekarang juga!